ASPEK
PENALARAN DALAM KARANGAN ILMIAH
A.
Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan
yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Dengan kata lain, penalaran adalah
proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.
B. Prinsip
dan Unsur Penalaran
Penulisan ilmiah mengemukakan dan membahas fakta secara logis
dan sistematis dengan bahasa yang baik dan benar. Ini berarti bahwa untuk
menulis penulisan ilmiah diperlukan kemampuan menalar secar ilmiah. Melalui
proses penalaran, kita dapat sampai pada kesimpulan yang berupa asumsi,
hipotesis atau teori. Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh
kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan.
C.
Pengertian Penulisan Ilmiah
Penulisan ilmiah adalah penulisan hasil berpikir ilmiah yang di
dalamnya mencerminkan ciri ilmu pengetahuan.
D.
Ciri-ciri penulisan ilmiah
·
Isi mencerminkan hakikat ilmu pengetahuan atau objek
ilmu tertentu.
·
Mengandung teori atau semacam kerangka berpikir.
·
Ada metodenya (cara mencari dan menemukan
kebenaran).
·
Mengandung penalaran
E.
Keterkaitan Penalaran dalam proses Penulisan Ilmiah
Suatu karangan sederhana apapun akan mencerminkan kualitas
penalaran seseorang. Penalaran itu akan tampak dalam pola pikir penyusunan
karangan itu sendiri. Penalaran dalam suatu karangan ilmiah mencakup lima aspek
yaitu:
1. Aspek Keterkaitan
Aspek keterkaitan adalah hubungan antarbagian yang satu dengan
yang lain dalam suatu karangan. Artinya bagian-bagian dalam karangan ilmiah
harus berkaitan satu sama lain. Pada pendahuluan misalnya, antara latar
belakang masalah – rumusan masalah – tujuan – dan manfaat harus berkaitan.
Rumusan masalah juga harus berkaitan dengan bagian landasan teori, harus
berkaitan dengan pembahasan, dan harus berkaitan juga dengan kesimpulan.
2. Aspek Urutan
Aspek urutan adalah pola urutan tentang suatu yang harus
didahulukan atau ditampilkan kemudian (dari hal yang paling mendasar ke hal
yang bersifat pengembangan). Suatu karangan ilmiah harus mengikuti urutan pola
pikir tertentu. Pada bagian pendahuluan, dipaparkan dasar-dasar berpikir secara
umum. Landasan teori merupakan paparan kerangka analisis yang akan dipakai
untuk membahas. Baru setelah itu persoalan dibahas secara detail dan lengkap.
Di akhir pembahasan disajikan kesimpulan atas pembahasan sekaligus sebagai
penutup karangan ilmiah.
3. Aspek Argumentasi
Yaitu bagaimana hubungan bagian yang menyatakan fakta, analisis
terhadap fakta, pembuktian suatu pernyataan dan kesimpulan dari hal
yang telah dibuktikan. Hampir sebagian besar isi karangan ilmiah menyajikan
argumen-argumen mengapa masalah tersebut perlu dibahas (pendahuluan),
pendapat-pendapat atau temuan-temuan dalam analisis harus memuat
argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.
4. Aspek Teknik Penyusunan
Yaitu bagaimana pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan
secara konsisten. Karangan ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan
tertentu, dan teknik in bersifat baku dan universal. Untuk itu pemahaman
terhadap teknik penyusunan karangan ilmiah merupakan syarat mutlak yang harus
dipenuhi jika orang akan menyusun karangan ilmiah.
5. Aspek Bahasa
Yaitu bagaimana penggunaan bahasa dalam karangan tersebut? Baik
dan benar? Baku? Karangan ilmiah disusun dengan bahasa yang baik, benar dan
ilmiah. Penggunaan bahasa yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar
keilmiahan suatu karya sastra lebih-lebih ntuk karangan ilmiah akademis.
Beberapa ciri bahasa ilmiah: kalimat pasif, sebisa mungkin
menghindari kata ganti diri (saya, kami, kita), susunan kaliamt efektif atau
hindari kalimat-kalimat dengan klausa-klausa yang panjang.
http://jumanta.com/download/doc_download/15-pertemuan7c-proses-penalaran-ilmiah.html ASPEK
PENALARAN DALAM KARANGAN ILMIAH
A.
Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan
yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Dengan kata lain, penalaran adalah
proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.
B. Prinsip
dan Unsur Penalaran
Penulisan ilmiah mengemukakan dan membahas fakta secara logis
dan sistematis dengan bahasa yang baik dan benar. Ini berarti bahwa untuk
menulis penulisan ilmiah diperlukan kemampuan menalar secar ilmiah. Melalui
proses penalaran, kita dapat sampai pada kesimpulan yang berupa asumsi,
hipotesis atau teori. Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh
kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan.
C.
Pengertian Penulisan Ilmiah
Penulisan ilmiah adalah penulisan hasil berpikir ilmiah yang di
dalamnya mencerminkan ciri ilmu pengetahuan.
D.
Ciri-ciri penulisan ilmiah
·
Isi mencerminkan hakikat ilmu pengetahuan atau objek
ilmu tertentu.
·
Mengandung teori atau semacam kerangka berpikir.
·
Ada metodenya (cara mencari dan menemukan
kebenaran).
·
Mengandung penalaran
E.
Keterkaitan Penalaran dalam proses Penulisan Ilmiah
Suatu karangan sederhana apapun akan mencerminkan kualitas
penalaran seseorang. Penalaran itu akan tampak dalam pola pikir penyusunan
karangan itu sendiri. Penalaran dalam suatu karangan ilmiah mencakup lima aspek
yaitu:
1. Aspek Keterkaitan
Aspek keterkaitan adalah hubungan antarbagian yang satu dengan
yang lain dalam suatu karangan. Artinya bagian-bagian dalam karangan ilmiah
harus berkaitan satu sama lain. Pada pendahuluan misalnya, antara latar
belakang masalah – rumusan masalah – tujuan – dan manfaat harus berkaitan.
Rumusan masalah juga harus berkaitan dengan bagian landasan teori, harus
berkaitan dengan pembahasan, dan harus berkaitan juga dengan kesimpulan.
2. Aspek Urutan
Aspek urutan adalah pola urutan tentang suatu yang harus
didahulukan atau ditampilkan kemudian (dari hal yang paling mendasar ke hal
yang bersifat pengembangan). Suatu karangan ilmiah harus mengikuti urutan pola
pikir tertentu. Pada bagian pendahuluan, dipaparkan dasar-dasar berpikir secara
umum. Landasan teori merupakan paparan kerangka analisis yang akan dipakai
untuk membahas. Baru setelah itu persoalan dibahas secara detail dan lengkap.
Di akhir pembahasan disajikan kesimpulan atas pembahasan sekaligus sebagai
penutup karangan ilmiah.
3. Aspek Argumentasi
Yaitu bagaimana hubungan bagian yang menyatakan fakta, analisis
terhadap fakta, pembuktian suatu pernyataan dan kesimpulan dari hal
yang telah dibuktikan. Hampir sebagian besar isi karangan ilmiah menyajikan
argumen-argumen mengapa masalah tersebut perlu dibahas (pendahuluan),
pendapat-pendapat atau temuan-temuan dalam analisis harus memuat
argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.
4. Aspek Teknik Penyusunan
Yaitu bagaimana pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan
secara konsisten. Karangan ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan
tertentu, dan teknik in bersifat baku dan universal. Untuk itu pemahaman
terhadap teknik penyusunan karangan ilmiah merupakan syarat mutlak yang harus
dipenuhi jika orang akan menyusun karangan ilmiah.
5. Aspek Bahasa
Yaitu bagaimana penggunaan bahasa dalam karangan tersebut? Baik
dan benar? Baku? Karangan ilmiah disusun dengan bahasa yang baik, benar dan
ilmiah. Penggunaan bahasa yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar
keilmiahan suatu karya sastra lebih-lebih ntuk karangan ilmiah akademis.
Beberapa ciri bahasa ilmiah: kalimat pasif, sebisa mungkin
menghindari kata ganti diri (saya, kami, kita), susunan kaliamt efektif atau
hindari kalimat-kalimat dengan klausa-klausa yang panjang.
No comments:
Post a Comment