BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Cinta merupakan pengalaman yang sangat
menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada
umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka
semakin bertambah ketika dunia perfileman memperkenalkan arti cinta yang salah
dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan cerita
romantika.
Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta
kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna
yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa
cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu
fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga terkenal,
berpendapat bahwa “Cinta hanyalah sebuah
kemisterian”. Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bias di pisahkan
dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak
penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh akan cinta.
Kendati pun demikian, hampir setiap
orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal
berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu,
cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni
lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
Begitupun dengan kasih sering sekali
kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh
karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta
Kasih, agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta
Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah
ada akhirnya.
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Cinta Kasih dan Sayang
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau
rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh
belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata
kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih
dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai
dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama,
antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian
tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk
mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain,
bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Erich Fromm (1983:
24-27) dalam
bukunya Seni Mencintai menyebutkan
bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan
yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah
hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan
unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan
pengenalan.
Dr. Sarlito W.
Sarwono mengemukakan
bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu ketertarikan, keintiman, dan
kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala
prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan
tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada jarak
lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan
dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan
adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama
tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga
unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada
maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang
yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga
Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan
tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang
baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian,
keseimbangan dan kebahagiaan.
2.2
Pengertian Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia
karangan W.J.S Poerwadaminta yitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan
suka pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih sayang merupakan kunci
kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih
sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling
percaya, saling pengertian, saling terbuka,
sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja
menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena
kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga.
2.3
Macam-macam Cinta
Menurut Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni Mencintai
mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai
berikut :
- Cinta
Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love)
dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan
egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila
diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga
kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi seimbang ini bernilai positif. Dengan demikian cinta
terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta
kepada orang lain untuk berbuat baik.
- Cinta
Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa
Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah
laku atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik
kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui,
mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang
ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang
mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat
hidup sendirian (manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu
kewajiban.
- Cinta
Erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan
dorongan seksual (sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus)
yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan
nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika
didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam
melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika
tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga
yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias
berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga
perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan
timbul rasa kasih sayang karena yang
ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.
- Cinta
Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling
asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan
anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya
dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu.
Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan
bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
- Cinta
terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih,
spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur,
khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia
kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya
dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.
- Cinta
terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam
tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan :
- Manusia
pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang
- Cinta
kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan
kemesraan atau sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain
harus sinergi, selaras, seimbang satu sama lain.
- Cinta
dan kasih mengandung arti yang hamper sama, tapi antara keduanya terdapat
perbedaan, yitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang
mendalam sedangkan kasih meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa
mengarah kepada yang dicintai.
- Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.
Nama Kelompok:
-
Naysha Octavianda (26213368)
-
Uun Uniyah (29213071)
-
Sabrina Dea (28213178)
-
Bernardus Gustav Luahambowo (21213713)
-
Dhika Rana Kusumah (22213335)
-
Eva Erviana (22213993)
-
Kelas: 1EB23
No comments:
Post a Comment